halo semuanya.
apa kabar di hari yang biasa biasa saja ini.
apakah ada sebuah tempat kosong untukku disana?
apakah hidup kita di dunia hanya sebuah fenomena?
halo semuanya,
dan aku masih saja merenungkan sebuah kisah yang tak jelas.
terpana oleh semesta yang mungkin hanya mengelabuiku.
apa benar aku bernafaskan oksigen yang cukup untuk otakku?
terkadang renungan bodoh ini hanya beralaskan nampan batu
yah, aku dan batu tidak jauh berbeda
palu sekeras apapun tidak dapat memecahkanku
bila saja aku dapat terkikis, aku harap hujan asam dapat mengikisku
apabila tuhan memang berpihak pada ku
apa aku sanggup?
apa ini kemampuanku yang dapat aku tempuh?
keinginanku kelak ketika usia ku mencapai paruh baya
akupun tersenyum dengan indah
sebagaimana aku bahagia ketika tuhan mengizinkanku untuk hidup
ketika mereka, yang menantikan kehadiranku
apa benar?
apa benar aku tidak tersesat?
keresahan yang terus menerus apakah ini sesuatu yang biasa?
kenapa ya tuhan.
kenapa aku berpijak diatas tanahmu
seandainya aku dapat kembali ke rumahmu
mungkin aku ingin tetap berada disekeliling cahayamu
aku ingin menetap ditempat yang aman dan teduh
aku ingin aku tahu bahwa aku tidak dibutuhkan oleh siapapun
tidak diinginkan oleh apapun
tidak memenuhi segala lara
tidak perlukah aku terus membebani apa apa yang harus aku terima?
apa ini takdir yang lebih baik untukku?
andai saja,
andai saja bilaku dapat berlari sekencang angin
andai aku dapat menyelam ke dasar samudera
aku tak ingin berjumpa oksigen
aku tak ingin menyesali hal yang tak seharusnya aku rasakan
tuhan,
apakah aku dapat tersenyum lebar?
apa aku di inginkan di dunia mu?
aku ingin bebas dari khayalanku
aku sudah terjebak terpenjara di dalam sendu
lepaskan tuhan
aku tak ingin di rantai lagi
maaf
aku memang tidak seperti yang siapapun inginkan
namun aku ingin lebih dari kesempurnaan
apa kah aku berdosa?
dan terakhir kalinya aku berkata dan berbisik di tengah malam ini
tuhan,
beri aku kekuatan, kesempatan, dan kesanggupan.
karena aku sudah menghirup oksigenmu.
terima kasih.
apa kabar di hari yang biasa biasa saja ini.
apakah ada sebuah tempat kosong untukku disana?
apakah hidup kita di dunia hanya sebuah fenomena?
halo semuanya,
dan aku masih saja merenungkan sebuah kisah yang tak jelas.
terpana oleh semesta yang mungkin hanya mengelabuiku.
apa benar aku bernafaskan oksigen yang cukup untuk otakku?
terkadang renungan bodoh ini hanya beralaskan nampan batu
yah, aku dan batu tidak jauh berbeda
palu sekeras apapun tidak dapat memecahkanku
bila saja aku dapat terkikis, aku harap hujan asam dapat mengikisku
apabila tuhan memang berpihak pada ku
apa aku sanggup?
apa ini kemampuanku yang dapat aku tempuh?
keinginanku kelak ketika usia ku mencapai paruh baya
akupun tersenyum dengan indah
sebagaimana aku bahagia ketika tuhan mengizinkanku untuk hidup
ketika mereka, yang menantikan kehadiranku
apa benar?
apa benar aku tidak tersesat?
keresahan yang terus menerus apakah ini sesuatu yang biasa?
kenapa ya tuhan.
kenapa aku berpijak diatas tanahmu
seandainya aku dapat kembali ke rumahmu
mungkin aku ingin tetap berada disekeliling cahayamu
aku ingin menetap ditempat yang aman dan teduh
aku ingin aku tahu bahwa aku tidak dibutuhkan oleh siapapun
tidak diinginkan oleh apapun
tidak memenuhi segala lara
tidak perlukah aku terus membebani apa apa yang harus aku terima?
apa ini takdir yang lebih baik untukku?
andai saja,
andai saja bilaku dapat berlari sekencang angin
andai aku dapat menyelam ke dasar samudera
aku tak ingin berjumpa oksigen
aku tak ingin menyesali hal yang tak seharusnya aku rasakan
tuhan,
apakah aku dapat tersenyum lebar?
apa aku di inginkan di dunia mu?
aku ingin bebas dari khayalanku
aku sudah terjebak terpenjara di dalam sendu
lepaskan tuhan
aku tak ingin di rantai lagi
maaf
aku memang tidak seperti yang siapapun inginkan
namun aku ingin lebih dari kesempurnaan
apa kah aku berdosa?
dan terakhir kalinya aku berkata dan berbisik di tengah malam ini
tuhan,
beri aku kekuatan, kesempatan, dan kesanggupan.
karena aku sudah menghirup oksigenmu.
terima kasih.
No comments:
Post a Comment